Adek adek calon mahasiswa Bandung? UIN Sunan Gunung Djati Bandung? Atau sekitarnya? Kalau iya, mari baper bersama kami.!!

Ups! jangan salah dulu, baper kami adalah Baper positif. Jika orang kekinian biasa menganggap kata Baper merupakan kependekan dari “Bawa Perasaan”, maka kami sebagai orang kekinian luar biasa memiliki kepanjangan tersendiri dari kata baper; bawa perubahan. Ya, bawa perubahan baik tentunya. Tak hanya baik, baper semacam ini bisa membawa kita pada kesuksesan dunia akhirat loh.. Biidznillah.

Jadi, bagaimana caranya baper yang baik dan benar? Jawabannya adalah masuk PESANTREN Loh!!!

Oke kakak jelaskan sedikit, adek-adek pasti tahu kalau Pesantren itu bukan hanya lembaga yang memberikan pendidikan keagamaan kan? Lebih jauh dari itu meliputi pengasuhan dan pembentukan karakter. Ini penting bagi seorang anak karena dengan memiliki karakter yang baik bukan hanya ia yang diuntungkan tapi juga masyarakat sekitarnya, bahkan bangsa Indonesia ini pun akan bangga. Bayangkan saja jika setiap anak Indonesia berkarakter baik! maka masa depan Indonesia akan cerah!! minim kejahatan serta hal-hal tak diinginkan lainnya. Maka dari itu, pendidikan pesantren biasanya diikuti oleh anak-anak usia SMP dan SMA atau sederajat, yang merupakan masa-masa pembentukan jati diri seorang anak. Tapi juga tak sedikit terdapat pesantren mahasiswa yang diperuntukkan para pelajar tingkat perguruan tinggi.

Mahasiswa kuliah saja? Itu hal biasa, berorganisasi? Itu juga biasa. Nah Mahasiswa mondok? Ini baru luar biasa!! karena dengan mondok, Mahasiswa bisa mendapat pendidikan agama juga bisa mendapat pendidikan dan pengalaman berorganisasi. Selain itu, dengan mondok Mahasiswa dapat belajar menggunakan waktu dengan se-efektif dan se-efisien mungkin. Bagaimana tidak, mereka harus benar-benar membagi waktu dengan baik, mana waktunya untuk belajar materi di kampus, mengerjakan tugas, dan mana waktu untuk beribadah, belajar ajaran agama yang akan menuntun hidupnya di dunia hingga akhirat kelak. karena itu, kehidupan pondok juga akan menjauhkan mahasiswa dari pergaulan-pergaulan yang akan membawa pengaruh negatif pada mereka, berbeda dengan kehidupan luar pondok yang rawan terhadap kasus-kasus salah pergaulan dan sebagainya.

Lalu bagaimana dengan prestasi? Jangan panik dek, kata siapa santri hanya bisa mengaji saja? Pelajaran-pelajaran pondok tak lantas membuat mahasiswa melempem dalam hal prestasi. kebalikan dari itu, malah membuat pikiran dan hati mereka terasah, sehingga akan mudah mendapatkan prestasi yang tak kalah dengan yang lainnya. Semakin banyak tantangan, manusia yang baik akan semakin berusaha menaklukan tantangan tersebut, dan ketika tantangan-tantangan tersebut terlampaui, maka akan terlihat kualitas seperti apa yang dimiliki manusia tersebut.

Nah!! untuk adek-adek calon mahasiswa-mahasiswi Universitas yang terletak di kota Bandung, khususnya Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, ada kabar baik nih, kita bisa BAPER bersama di salah satu pondok pesantren yang berlokasi tepat di sebelah kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung, yaitu pondok tempat kami bernaung saat ini, yakni Pondok Pesantren Terpadu Ar-Raaid.

Pondok Pesantren Terpadu Ar-Raaid adalah pondok mahasiswa terrrrrdekat lokasinya dengan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Bagi adek-adek calon mahasiswa baru UIN Sunan Gunung Djati yang mau Baper  alias bawa perubahan dalam hidupnya, yuk mondok di sini!!. Di sini adek adek akan disuguhi program-program yang mengasah pikiran dan mental agar terbentuk menjadi seorang mahasiswa dan mahasantri yang siap pakai di masyarakat nanti. Diantaranya ada program bahasa (Arab-Inggris), program kitab sebagaimana pesantren Salafi biasanya, dan program tahfidz, dan tentunya semua program ini diampu oleh para pengajar yang berkompeten di bidangnya.

Oh iya adek-adek ingin bukti prestasi dari mahasantri kami? Ini dia beberapa diantaranya, Chek it out

1. Rizki Saffuna Jinani

            Kakak yang satu ini salah satu mahasantri Pondok Pesantren Terpadu Ar-Raaid yang berkuliah di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, jurusan Pendidikan Biologi. Calon bu guru nih..

            Ia merupakan salah satu mahasiswa berprestasi yang waww!!. bagaimana tidak, di Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset alias PIONIR  ke VIII yang di selenggarakan di UIN Ar-Raniry, Banda Aceh tahun 2017. Ia menjadi salah satu utusan kampus yang mengikuti perlombaan cabang MSQ (Musabaqah Syarhil Qur’an) loh.. dan tak hanya itu, ia beserta timnya berhasil menyabet medali perak nya. Selain itu, ia juga memiliki suara merdu, seorang hafidzah pula. Hebat kaaan?

 

 

2. Tiara Dwi Nur Hidayati

            Kakak cantik yang satu ini tak kalah hebatnya, ia merupakan salah satu Mahasantri PPT Ar-Raaid yang juga mahasiswa UIN SGD jurusan Bimbingan Konseling Islam. Tahun 2017 Sekarang, ia lolos hingga seleksi tingkat 3 PPAN (Pertukaran Pemuda Antar Negara) yang dikarantina di Provinsi Jawa Barat. Apa saja jenis tes nya? Ternyata seleksinya meliputi essay Bahasa Inggris, Seni dan Budaya, Pengetahuan Umum, Pembuatan Program untuk masyarakat beserta proposalnya, Presentasi, dan sebagainya. Eitttts jangan salah, itu semua mesti berbahasa Inggris loh.. Hebatkan?

 

 

3. Laila Syahidah

Kakak yang satu ini juga mahasantri Arraaid yang kuliah di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, jurusan Pengembangan Masyarakat Islam. Ia biasa dijuluki “si tangan anugerah” karena goresan tangannya yang selalu membuat kagum.. adek adek suka kaligrafi? Doodle? Mau belajar? Boleeeeh lah belajar sama kakak ini. Dan ya satu lagi, prestasi bidang akademik di kampusnya juga oke loh, ia mendapat ip sempurna alias 4.00 semester 1 kemarin, sttt yang ini jangan bilang bilang katanya hehe . Yuuuk kita liat hasil-hasil karya nya.

 

 

Benar kaaan??? Mondok itu mengasah skill, membawa perubahan bagi kehidupan santri menuju diri yang lebih baik untuk menghadapi kehidupan dunia dan akhirat kelak.. Dan padatnya kegiatan mereka di kampus dan pesantren tak lantas membuat mereka melempem, malah sebaliknya membuat mereka berprestasi di bidangnya masing-masing.

Itu tadi baru sebagian kecilnya loh, masih banyak prestasi lokal dan interlokal Mahasantri kami. Masih perlu bukti? Yuuuuk buktikan sendiri..

Kuota kami terbatas, jadi bagi adek adek yang sudah fiks ingin BAPER bersama kami, cepat-cepat daftar yuuuuk. Kalau kuota sudah habis, nanti bapernya bawa perasaan deh…

Sekian artikel kali ini, terimakasih sudah membaca 🙂 ~

Salam Hangat – Rifa Tsania Fauziah

(Mahasantri Ar-raaid juga Mahasiswi Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung)